بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ (3×) (رَبِّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوْحِ
Subhaanal malikil qudduus (3x), (robbil malaa-ikati war-ruuh).
Artinya:Maha suci Allah, Raja Yang Maha suci (3x, dan yang ketiga, beliau membacanya dengan suara keras dan panjang, dan menambahkan) Tuhannya para malaikat dan Jibril.
Tentang Doa:HR. An-Nasai 3/244, Ad-Daruquthni dan beberapa imam hadis yang lain. Sedang kalimat antara dua tanda kurung adalah tambahan menurut riwayatnya 2/31. Sanadnya shahih, lihat Zadul Ma'ad yang ditahqiq oleh Syu'aib Al-Arnauth dan Abdul Qadir Al-Arnauth 1/337. Keterangan: Tidak ada doa setelah tarawih maupun di sela tarawih. Yang ada adalah doa setelah witir. Berikut beberapa doa setelah witir yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Subhaanal malikil qudduus. (Maha suci Allah, Raja Yang Maha suci). Hadis Selengkapnya: Dari Ubay bin Ka'ab radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam setelah salam shalat witir, beliau membaca: Subhaanal malikil qudduus. (HR. Abu Daud 1430, dishahihkan Al-Albani). Dalam riwayat Nasa'i dari Abdurrahman bin Abza radhiyallahu 'anhu, terdapat tambahan: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan witir dengan membaca surat Al-A'la (rakaat pertama), surat Al-Kafirun (rakaat kedua), dan surat Al-Ikhlas (rakaat ketiga). Setelah salam, beliau membaca: Subhaanal malikil qudduus 3x. Beliau keraskan yang ketiga. (HR. Nasa'i 1732 dan dishahihkan Al-Albani). Dalam riwayat yang lain, terdapat tambahan: "Beliau baca panjang yang ketiga." (HR. Nasa'i 1734 dan dishahihkan Al-Albani). Tambahan "Rabbil Malaaikati war Ruuh": Disebutkan dalam riwayat Thabrani adanya tambahan: Rabbil Malaaikati war Ruuh. (Tuhannya para malaikat dan Jibril). Dari Ubay bin Ka'ab radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan: Di bagian akhir beliau membaca: Rabbil Malaaikati war Ruuh. (HR. Ad-Daruquthni 1660. Dalam fatwa islam (no. 14093) dinyatakan: sanadnya shahih, dan disebutkan Ibnul Qoyim dalam Zadul Ma'ad 1/323). Dari beberapa riwayat di atas, dapat kita simpulkan terkait bacaan doa ini: Doa ini dibaca tepat setelah salam shalat witir. Doa ini dibaca 3x. Pada bacaan kali ke-3, dikeraskan dan dipanjangkan "Subhaaanal malikil qudduuuuu … ss". Disambung dengan membaca "Rabbil malaaikati war ruuh…". Kalimat: "Subbuuhun qudduusun rabbul malaaikati war ruuh": Kalimat termasuk salah satu doa yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika rukuk atau sujud. A'isyah radhiyallahu 'anha mengatakan: Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca doa ketika rukuk dan sujud beliau: "Subbuuhun qudduusun… dst". (HR. Muslim 487). Mengingat lafal "Subbuuhun qudduusun… dst" adalah doa sujud atau rukuk ketika shalat, sehingga tambahan ini tidak ada hubungannya dengan shalat witir. Karena tidak perlu dibaca seusai witir. Allahu a'lam. Sumber: Hisnul Muslim dan http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/271175212982544