بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ
Robbigh-fir lii khothii-atii yaumad-diin.
Artinya:Ya Rabbi, ampunilah kesalahanku pada hari Pembalasan.
Tentang Doa:HR. Muslim. Ungkapan tersebut diucapkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kala ditanya Aisyah, “Ibnu Jud’an, pada masa jahiliah ia menyambung tali kekerabatan, memberi makan orang miskin, apakah itu bermanfaat baginya?” Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak wahai Aisyah! Sesungguhnya ia sama sekali tidak pernah mengatakan: (doa di atas).” Artinya ia tidak percaya dengan hari kebangkitan. Dan orang yang tidak mengimaninya, maka ia kafir, amalnya tidak bermanfaat baginya (di akhirat). Doa yang disebutkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini menunjukkan urgensi berdoa dengan tersebut. Pun telah datang dari Ibrahim Khalilur-Rahman ucapan beliau, “Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat.” (Asy-Syu’ara/26: 82). Bila kekasih Allah saja sangat mengharap agar diampuni kesalahannya pada hari Kiamat, maka kitapun sangat lebih dituntut untuk memohonnya dengan sangat. Sebab orang yang diampuni Allah, artinya ia telah selamat dari setiap mara bahaya, dan tercapailah apa yang didambakannya pada hari yang sangat mencekam tersebut. Penyebutan hari pembalasan (yaumuddin) dalam doa ini untuk menghadirkan permintaan agung, pada hari di mana hamba ketika itu sangat membutuhkan ampunan Rabb-nya. Yaumuddin adalah yaumul jaza’ (hari pembalasan) dan hari perhitungan amal. Dan di antara nama Allah adalah Ad-Dayyaan, yaitu Yang menghisab dan membalas sekalian hamba. Allah Azza wa Jalla akan memutuskan perkara mereka dengan timbangan keadilan dan kebenaran pada hari pembalasan. Maka dari itu sudah seharusnya bagi hamba untuk memperhatikan doa ini. Syarh ad-Du’a min al-Kitab wa as-Sunnah, doa no 145. Sumber: https://almanhaj.or.id/11462-doa-meminta-ampun-pada-hari-pembalasan.html