'Abasa - عبس
Bermuka Masam - 42 ayat - Mekah‘abasa wa tawallā.
Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,
an jā'ahul-a‘mā.
karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum).
wa mā yudrīka la‘allahū yazzakkā.
Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa),
au yażżakkaru fatanfa‘ahuż-żikrā.
atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?
ammā manistagnā.
Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),
fa anta lahū taṣaddā.
maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya,
wa mā ‘alaika allā yazzakkā.
padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman).
wa ammā man jā'aka yas‘ā.
Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
wa huwa yakhsyā.
sedang dia takut (kepada Allah),
fa anta ‘anhu talahhā.
engkau (Muhammad) malah mengabaikannya.
kallā innahā tażkirah(tun).
Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,
faman syā'a żakarah(ū).
maka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memperhatikannya,
fī ṣuḥufim mukarrmah(tin).
di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah),
marfū‘atim muṭahharah(tin).
yang ditinggikan (dan) disucikan,
bi'aidī safarah(tin).
di tangan para utusan (malaikat),
kirāmim bararah(tin).
yang mulia lagi berbakti.
qutilal-insānu mā akfarah(ū).
Celakalah manusia! Alangkah kufurnya dia!
min ayyi syai'in khalaqah(ū).
Dari apakah Dia (Allah) menciptakannya?
min nuṭfah(tin), khalaqahū fa qaddarah(ū).
Dari setetes mani, Dia menciptakannya lalu menentukannya.
Ṡummas-sabīla yassarah(ū).
Kemudian jalannya Dia mudahkan,
Ṡumma amātahū fa aqbarah(ū).
kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya,
Ṡumma iżā syā'a ansyarah(ū).
kemudian jika Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
kallā lammā yaqḍi mā amarah(ū).
Sekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya.
falyanẓuril-insānu ilā ṭa‘āmih(ī).
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
annā ṣababnal-mā'a ṣabbā(n).
Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),
Ṡumma syaqaqnal-arḍa syaqqā(n).
kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
fa'ambatnā fīhā ḥabbā(n).
lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,
wa ‘inabaw wa qaḍbā(n).
dan anggur dan sayur-sayuran,
wa zaitūnaw wa nakhlā(n).
dan zaitun dan pohon kurma,
wa ḥadā'iqa gulbā(n).
dan kebun-kebun (yang) rindang,
wa fākihataw wa abbā(n).
dan buah-buahan serta rerumputan.
matā‘al lakum wa li'an‘āmikum.
(Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.
fa iżā jā'atiṣ-ṣākhkhah(tu).
Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),
yauma yafirrul-mar'u min akhīh(i).
pada hari itu manusia lari dari saudaranya,
wa ummihī wa abīh(i).
dan dari ibu dan bapaknya,
wa ṣāḥibatihī wa banīh(i).
dan dari istri dan anak-anaknya.
likullimri'im minhum yauma'iżin sya'nuy yugnīh(i).
Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.
wujūhuy yauma'iżim musfirah(tun).
Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri,
Ḍāḥikatum mustabsyirah(tun).
tertawa dan gembira ria,
wa wujūhuy yauma'iżin ‘alaihā gabarah(tun).
dan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram),
tarhaquhā qatarah(tun).
tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan).
ulā'ika humul-kafaratul-fajarah(tu).
Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka.